Seledri termasuk dalam famili Umbeliflorae. Tanaman ini dibagi dalam 3 jenis dengan ciri dan sifat masing-masing. Adapun 3 jenis seledri tersebut yaitu seledri daun, seledri potong, dan seledri umbi.
- Seledri Daun (Apium graveolens L Var. Secalinum Alef). Jenis ini lebih sering tumbuh ditanah yang agak kering. Kenapa disebut seledri daun? Karena yang digunakan adalah daunnya.
- Seledri potong (Apium graveolens L Var. Sylvestre Alef. Seledri jenis ini umumnya tumbuh di tanah yang mengandung pasir dan kerikil dan banyak mengandung air, tetapi bukan menggenang. Sedang tanah yang berlumpur tidak menguntungkan bagi tanaman seledri ini. Cara memanen seledri ini dengan cara dipotong.
- Seledri Umbi (Apium graveolens L Var. Rapaceum Alef). Jenis seledri umbi ini biasanya tumbuh ditempat yang gembur dan mengandung banyak air. Bentuk batangnya membesar seperti umbi tetapi yang digunakan hanya daunnya.
Sebagai tanaman sayuran dan obat, seledri memiliki kandungan vitamin dan berkalori tinggi. Dalam setiap 100 gram seledri mengandung 1,0 I.U. Protein, 130 Vitamin A, 0,0003 Vitamin B1, 11 Vitamin C, Kalsium, Zat Besi, Fosfor, Lemak, dan Kalori.
15 Manfaat Seledri Untuk Kesehatan
Sudah tidak terbantahkan lagi bahwa banyak orang yang memilih pengobatan menggunakan tanaman herbal sebagai pilihan terbaik selain metode pengobatan konvensional. Tanaman obat dipilih karena minim resiko atau efek samping dan mempunyai mekanisme penyembuhan yang perlahan-lahan. Selain itu tanaman obat juga dinilai lebih murah dibandingkan obat kimiawi hasil pabrik.Salah satu tanaman obat yang dipilih untuk menyembuhkan penyakit adalah seledri. Seledri dikenal memiliki banyak khasiat yang bagus untuk tubuh karena banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
Seledri memiliki rasa yang khas agas pedas dan aroma yang juga khas. Rasa pedas yang ditimbulkan oleh seledri karena kandungan turunan ftalid dimana zat ini dikenal sebagai antiinflamasi, antitumor dan insektisida ((Sellami, Ibtissem Hamrouni et al, 2012.
Apa saja manfaat seledri untuk kesehatan?
1. Antiinflamasi
Tahun 2009 dilakukan penelitian terhadap tikus dengan terlebih dahulu diinduksi edema. Induksi edema diadiministrasikan dengan formalin dan silen.Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak seledri menunjukan efek potensial sebagai antiinflamasi namun hanya ekstrak heksana yang memiliki aktivitas pereda nyeri (Ramezani et al, 2009).
2. Antioksidan
Pengujian menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dengan melakukan perbandingan terhadap tokoferol menunjukan bahwa senyawa polifenol pada seledri memiliki aktivitas antioksidan karena dapat bereaksi reduksi-oksidasi (redoks) yang mempunyai peran penting dalam absorbsi dan netralisasi radikal bebas (Nagella, 2012).Tingkat aktivitas antioksidatif dari ekstrak bergantung pada jumlah fenolik yang ada dalam ekstrak tersebut. Daun seledri kaya senyawa fenol dapat menjadi sumber antioksidan yang baik (W. S. Jung, 2011).
3. Antiulser
Hasil uji pada hewan tikus menunjukan bahwa ekstrak seledri secara signifikan dapat melindungi mukosa lambung dan menekan sekresi lambung.Ekstrak metanol seledri pada dosis 300 mg/kg menunjukkan efek penghambatan yang signifikan terhadap lesi lambung (91-95%), hal tersebut setara dengan efek yang diberikan oleh omeprazol (94%) (Baananou, Sameh et al, 2013).
4. Antibakteri
Minyak yang terkandung dalam daun seledri diketahui memiliki efek inhibisi terhadap baktri E Coli, Pseudomonas aeruginosa dan taphylococcus aureus.Pengujian dilakukan menggunakan dosis 300 mg/kg BB dengan metode paper disc-diffusion dan menunjukan hasil bahwa ekstrak minyak daun seledri mampu menghambat pertumbuhan bakteri tersebut (Mišić, Dušan et al, 2008). Sifat antibakteri juga ditemukan pada tanaman lain seperti meniran.
5. Antikanker
Apigenin menjadi salah satu senyawa golongan flavonoid yang banyak terkandung dalam seledri. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa senyawa apigenin memiliki potensi sebagai agen kemopreventif dimana sifat antikanker apigenin terjadi melalui pengaturan respon seluler terhadap stres oksidatif, perusakan DNA, pengurangan peradangan, angiogenesis, penghambatan proliferasi sel, serta induksi autofagi dan apoptosis.Apigenin dikenal memiliki kemampuan meningkatkan cell cycle arrest dan induksi apoptosis melalui jalur p53 (Sung, 2016).
6. Antimalaria
Minyak yang terkandung dalam daun seledri diketahui memiliki efek toksik yang mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti. Pengujian dilakukan dengan memberikan ekstrak daun seledri dengan konsentrasi 200 ppm dengan tingkat kematian mencapai 98%.7. Menguatkan sistem imun
Daun seledri mengandung vitamin A, B1, B2, B6, C, E, K, P dan mineral lain seperti Fe, Ca, P, Mg dan Zn. Kandungan vitamin C dalam seledri efektif untuk menguatkan sistem imun sehingga tubuh menjadi resisten terhadap penyakit. Begitu juga dengan kalsium, Posfor dan Magnesium yang dapat memperkuat tubuh.8. Antihipertensi
Hasi penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian 300 mg/kg ekstrak heksana, metanol dan etanol biji seledri dapat menurunkan tekanan darah sebesar 38, 24, dan 23 mmHg dan menaikkan denyut jantung sebesar 60, 25, dan 27 denyut per menit.Senyawa NBP (n-butylphtalide) pada seledri menjadi konstituen hidrofobik yang aktif sebagai antihipertensi (Moghadam, 2013).
9. Antijamur
Pityrosporum Ovale dikenal sebagai penyebab ketombe. Mikroorganisme ini banyak ditemukan di rambut kepala, wajah atau kulit yang memiliki banyak kelenjar keringat.Hasil uji bioaktivitas menunjukkan minyak seledri memiliki aktivitas yang tinggi dalam menghambat pertumbuhan Pityrosporum ovale sebagai penyebab utama ketombe (Ningrum et al, 2017).
10. Antikalkuli
Empat dari 27 herbalis memasukkan seledri ke dalam golongan tumbuhan yang berpotensi dapat mengobati batu ginjal (Bahmani et al,2016). Selain untuk batu ginjal, seledri juga berpotensi sebagai terapi alternatif untuk pengobatan batu empedum (Bijauliya RK et al, 2017).
11. Antitiroid
Ekstrak daun seledri efektif untuk menurunkan hipertiroid. Seledri bekerja dengan mengatur kadar hormon tiroid, seperti triidothyronine (T3), thyroxine (T4) dan thyroid-stimulating hormone (TSH). Konversi T4 menjadi T3 dapat dicegah dengan adanya kumarin sebagai salah satu senyawa aktif dalam tumbuhan seledri (Wassam Kooti et al, 2014).12. Peningkat Kesuburan
Seledri dikenal dapat meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Tumbuhan yang memiliki antioksidan tinggi efektif untuk meningkatkan kesuburan dan mengobati beberapa penyakit seperti ketidakseimbangan hormon, impotensi, oligospermia, dan immotile sperma.13. Antibiotik
Seledri dikenal memiliki kemampuan antibakteri dan antiinflamasi sehingga anda tidak perlu repot membeli antibiotik. Cobalah konsumi seledri ketika anda merasa tidak enak badan.14. Menghaluskan kulit
Kandungan vitamin E dalam seledri dikenal bermanfaat untuk menghaluskan kulit dan mencegah penuaan dini. Orang yang ruitn mengkonsumsi daun seledri diketahui memiliki kulit lebih cerah dan bersih.Seledri juga dapat menstabilkan minyak di wajah. Kandungan minyak seledri dapat membunuh bakteri sehingga dapat menghindarkan anda dari jerawat, bisul atau penyakit kulit lainnya.
15. Antidiabetes
Pengujian terhadap lansia dengan status pre-diabetes menunjukkan bahwa ekstrak daun seledri dapat menurunkan kadar glukosa darah preprandial dan post prandial secara signifikan.Namun ditemukan pengaruh tidak signifikan terhadap hubungan seledri dengan kadar insulin plasma (Yusni et al, 2018).
Demikian ulasan tentang 15 Manfaat Seledri Dalam Bidang Kesehatan ini kami sampaikan merujuk dari berbagai sumber yang terpercaya.
Referensi:
- Kuncari, Emma Sri and Iskandarsyah. 2014. “Uji Iritasi Dan Aktivitas Pertumbuhan Rambut Tikus Pitih : Efek Sediaan Gel Apigenin Dan Perasan Herba Seledri (Apium Graveolens L.).” Universitas Indonesia 25(1):15–22.
Post a Comment
Post a Comment